Kamis, Juni 05, 2014

Peran Guru dalam Percaturan Politik Indonesia

Peran Guru dalam Politik - Politik berasal dari kata “policy” yang artinya kebijakan. Politik erat kaitannya dengan pemerintahan dan lembaga legislatif sebagai arah penentu kebijakan dari suatu Negara. Adanya peristiwa reformasi tahun 1998 telah membuka kran demokrasi menuju era kebebasan berpolitik. Jika sebelum reformasi berbicara mengenai politik adalah hal yang tabu namun seiring dengan perkembangan demokrasi di Indonesia hampir semua orang bebas membicarakan hal-hal yang berbau politik, bahkan setiap orang mempunyai hak untuk mencalonkan diri untuk meraih jabatan politik seperti anggota legislatif.

Dengan bergulirnya era reformasi seolah menjadi surga bagi-bagi dunia perpolitikan di Indonesia. Dahulu banyak orang yang tidak pernah berani membayangkan untuk menjadi anggota legislatif. Namun, sekarang banyak anggota legislatif yang profesi awalnya tukang tambal ban, supir angkot, dan profesi lainnya yang mungkin tidak pernah menyangka bahwa mereka akan menjadi wakil rakyat.

Guru dalam Percaturan Politik

Profesi guru memang jauh dari politik praktis. Namun keterlibatan guru dalam dunia politik Indonesia sudah dimulai semenjak perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajah Belanda. Ada nama RM. Soewardi Suryaningrat yang lebih dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara yang mempelopori perjuangan politik bangsa Indonesia melalui dunia pendidikan. Beliau berjuang melawan penjajahan Belanda dengan mengkritisi kebijakan pemerintah Hindia Belanda yang tidak mengizinkan anak-anak pribumi Indonesia untuk bersekolah.

Kritikan-kritikan Ki Hajar Dewantara sering disampaikan melalui tulisan yang dimuat dalam majalah yang membuat pemerintah Hindia Belanda merasa kebakaran jenggot terhadap tulisan beliau. Sebagai bentuk kepedulian Ki Hajar Dewantara terhadap dunia pendidikan Indonesia beliau mendirikan perguruan Taman Siswa yang diperuntukan bagi para pribumi yang mau bersekolah.

Guru Melek Politik

Guru harus melek politik agar dapat memberikan pendidikan politik yang santun kepada peserta didik dan juga kepada masyarakat pada umumnya. Supaya masyarakat lebih mengerti bahwa hak politik masyarakat tidak seharusnya tergadaikan oleh beberapa rupiah uang dan sebungkus paket sembako yang kemarin ramai dibagikan oleh para calon legislatif ketika musim kampanye calon anggota legislatif.

Karena guru merupakan motor penggerak perubahan atau agen of change dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan jumlah anggota yang sangat besar dan tersebar di seluruh Indonesia baik yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI maupun yang belum tergabung. Maka guru sesungguhnya menjadi pasar potensial dalam mendulang suara bagi partai politik maupun sekarang dalam pemilihan presiden. PGRI yang merupakan organisasi tempat bernaungnya para guru di seluruh Indonesia bisa berperan memberikan saran kepada pemerintah mengenai kebijakan dalam dunia pendidikan Indonesia.

Dengan terpilihnya ketua umum PB PGRI menjadi dewan perwakilan daerah yang mewakili provinsi Jawa Tengah tentunya menjadi angin segar bagi guru di seluruh Indonesia. Terpilihnya Dr. Sulistyo, M.Pd sebagai anggota dewan perwakilan daerah diharapkan mampu mengubah wajah dunia pendidikan Indonesia menjadi lebih baik lagi. Apalagi semenjak beliau terpilih sebagai anggota DPD lima tahun sebelumnya banyak program yang cukup bagus untuk dunia pendidikan Indonesia.

Dengan mempunyai wakil di DPD maka kemungkinan memperbaiki dunia pendidikan makin besar. Anggaran pendidikan sebesar 20% semoga dapat dialokasikan sepenuhnya untuk kepentingan pendidikan. Karena selama ini dalam prakteknya anggaran 20% pendidikan lebih tersedot untuk anggaran gaji guru yang berstatus pegawai negeri.

Sudah saatnya guru juga harus sadar akan politik sehingga bisa mengawal dan mengawasi kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah khususnya kebijakan yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Sehingga guru tidak hanya menjadi penonton dan sendiko dawuh terhadap kebijakan pemerintah namun juga bisa memberikan masukan kepada pemerintah agar terjadi sinkronisasi antara kebijakan pemerintah dengan pelaksanaan pendidikan di lapangan. Karena guru adalah ujung tombak pendidikan yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan mempersiapkan generasi masa depan yang lebih baik.

Demikian uraian singkat bagaimana peran guru dalam percaturan politik Indonesia. Mudah-mudahan bisa bermanfaat dan bisa menggugah jiwa guru untuk ikut serta dalam memajukan Indonesia menuju dunia baru yang lebih baik dan berkualitas.

Belum ada Komentar untuk "Peran Guru dalam Percaturan Politik Indonesia"

Posting Komentar

Komentar yang mengandung sara, pornografi, tidak sesuai dengan pembahasan, memasukan link aktif, dan bersifat merugikan orang lain akan dihapus. Terima kasih.

Advertisemen