Rabu, Januari 05, 2022

Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Kuantitatif dan Kualitatif - Penelitian kuantitatif dan kualitatif merupakan dua jenis penelitian yang berbeda metodologi, tujuan dan hasil akhirnya. Tema, topik, judul dan masalahnya juga berbeda. Perbedaan itu meliputi subtansial dan materinya, karena keduanya memiliki dasar filosofis dan metodologis yang berbeda.

Terlepas dari perbedaan itu, Burges menyarankan untuk tidak mempertentangkan secara tajam pendekatan kuantitatif dan kualitatif walaupun memang banyak perbedaannya. Karena pada kenyataannya berbagai pendekatan tersebut sangat bermanfaat untuk penelitian dengan topik tertentu. Misalnya untuk keperluan frekuensi distribusi atau korelasi yang relevan, cocok menggunakan pendekatan kuantitatif.

Sedangkan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan masalah sosial budaya cocok menggunakan pendekatan kualitatif. Berdasarkan pemikiran itu, maka sangat penting bagi peneliti pemula untuk memiliki pemahaman yang cukup tentang perbedaan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif agar tidak tersesat ketika menyusun desain penelitiannya.

Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Menurut Bungin, masalah dalam penelitian kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit, dengan tingkat variasi yang rendah, namun memiliki kedalaman bahasan yang tidak terbatas. Sementara itu, masalah dalam penelitian kuantitatif biasanya bersifat umum, memiliki wilayah yang luas dan tingkat variasi yang kompleks, namun berlokasi di permukaan.

Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Penelitian kuantitatif dan kualitatif sering dibedakan berdasarkan bentuknya yang menggunakan angka-angka (kuantitatif) dan kata-kata (kualitatif), atau berdasarkan pernyataan yang tertutup (hipotesis kuantitatif) dan pernyataan-pernyataan yang terbuka (hipotesis kualitatif). Padahal sesungguhnya gradasi perbedaan antara keduanya sebenarnya terletak pada asumsi filosofis dasar dalam penelitian, jenis strategi yang digunakan dalam penelitian (misalnya penelitian eksperimen, deskriptif, evaluatif, action recheared dan sebagainya), dan metode-metode spesifik yang diterapkan dan strategi yang dipilih (misalnya jenis instrumen, teknik pengumpulan data di lapangan, dan teknik analisis data).

Menurut Moelong, penelitian kuantitatif itu mendasarkan diri pada paradigma ilmiah yang mempunyai maksud untuk menemukan pengetahuan melalui verifikasi hipotesis yang dispesifikasi secara apriori. Sementara itu, penelitian kualitatif mendasarkan diri pada paradigma alamiah yang menitik beratkan pada usaha untuk menemukan unsur-unsur pengetahuan baru yang belum ada dalam teori-teori yang berlaku sebelumnya.

Berikut ini gambaran tentang perbedaan wilayah penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Penelitian Kuantitatif

  • Wilayahnya luas
  • Variabelnya kompleks
  • Berada di permukaan
  • Mempersoalkan frekuensi
  • Mempertanyakan masalah
  • Pengukurannya jelas
  • Alat ukurnya statistik

Penelitian Kualitatif

  • Wilayahnya sempit
  • Variabelnya sederhana namun rumit kontennya
  • Berada di kedalaman
  • Mempersoalkan makna
  • Mempertanyakan fenomena
  • Pengukurannya rumit
  • Alat ukurnya peneliti sendiri

Metode penelitian kuantitatif berkembang sajak abad XIX hingga pertengahan abad XX. Namun sejak awal abad XX muncul minat yang besar dari masyarakat terhadap metode kualitatif, yang dewasa ini bahkan menjadi trend bagi peneliti. Selain itu, menurut Creswell, dewasa ini juga berkembang metode mixed, yaitu campuran dari metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Metode Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara melihat hubungan antar variabel. Variabel diukur sehingga ditemukan data yang berupa angka-angka, untuk kemudian dianalisis dengan rumus statistik. Tujuannya adalah pengendalian variance, dan penyajian jawaban pertanyaan penelitian melalui hipotesis. Hipotesis ini akan dibuktikan secara empiris melalui data-data yang dikumpulkan di lapangan.

Proposal maupun laporan penelitian jenis kuantitatif ini pada umumnya berstruktur ketat dan konsisten, mulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan. Dalam penelitian kuantitatif diperlukan adanya asumsi-asumsi untuk menguji teori secara deduktif, perlu menghindari terjadinya bias, dan perlu mengontrol penjelasan-penjelasan alternatif, serta melakukan generalisasi pada simpulan dengan menerapkan kembali temuan-temuan penelitian pada lingkup yang lebih luas.

Perbandingan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif

Positivisme/Kuantitatif

  • Mempelajari permukaan masalah atau bagian luarnya
  • Bersifat otomistik, memecahkan kenyataan dalam bagian-bagian, mencari hubungan antar variabel yang terbatas
  • Bertujuan mencapai generalisasi guna meramalkan atau memprediksi
  • Bersifat deterministik tertuju pada kepastian dengan menguji hipotesis

Post-Positivisme/Kualitatif

  • Mencoba memperoleh gambaran yang lebih mendalam
  • Memandang peristiwa secara keseluruhan dalam konteks dan mencoba memperoleh pemahaman yang holistik
  • Memahami makna (meaning) atau verstehen
  • Memandang hasil penelitian sebagai spekulatif

Berbeda dengan metode penelitian kuantitatif, metode Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang dapat digunakan untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang berasal dari masalah-masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting seperti: mengajukan pertanyaan, menyusun prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para informan atau partisipan. Menganalisis data secara induktif, mereduksi, memverifikasi, dan menafsirkan atau menangkap makna dari konteks masalah yang diteliti.

Penelitian kualitatif ini menerapkan cara pandang yang bergaya induktif, berfokus pada makna individual, dan menerjemahkan pada kompleksitas suatu persoalan. Proposal dan laporan penelitian kualitatif ini pada umumnya bersifat fleksibel, lentur dan terbuka, tidak berstruktur ketat sebagaimana dalam penelitian kuantitatif.

Di antara kedua pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dikenal adanya metode penelitian campuran/mixed. Metode campuran ini merupakan metode/pendekatan penelitian yang mengkombinasikan atau mengasosiasikan bentuk penelitian kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi pendekatan kualitatif, dan aplikasi pendekatan kuantitatif.

Menurut Creswell, pendekatan mixed ini lebih kompleks dari sekedar mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data, sebab juga melibatkan fungsi dari dua pendekatan penelitian tersebut secara kolektif sehingga kekuatan penelitian secara keseluruhan lebih besar dari pada penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Belum ada Komentar untuk "Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif"

Posting Komentar

Komentar yang mengandung sara, pornografi, tidak sesuai dengan pembahasan, memasukan link aktif, dan bersifat merugikan orang lain akan dihapus. Terima kasih.

Advertisemen