Tugas dan Tanggung Jawab Guru dalam Pembelajaran
Tugas dan Tanggung Jawab Guru dalam Pembelajaran - Masalah utama pekerjaan profesi adalah implikasi dan konsekuensi jabatan guru terhadap tugas dan tanggung jawabnya. Persoalan ini dianggap penting sebab di sinilah perbedaan pokok antara profesi yang satu dengan profesi yang lainnya. Kita bisa mengambil contoh dua jabatan profesi, misalnya dokter dan guru. Keduanya memenuhi syarat jika dikaji dari segi cirri-ciri profesi. Namun belum dapat membedakan kedua macam profesi tersebut, sebelum kita melihat tugas dan tanggung jawab yang dipangkunya. Sepintas kita bisa melihat bagaimana tugas dan tanggung jawab seorang dokter, yaitu mengobati orang sakit. Dalam melaksanakan tugas tersebut, seorang dokter mulai dari mendiagnose penyakit yakni mencari sebab-sebabnya dengan cara memeriksa keadaan pasien seperti denyut jantung, tekanan darah, suhu badan, dan lain-lain. Setelah diketahui sebab-sebabnya barulah ia menentukan pengobatan dan cara penyembuhannya. Mengingat kemajuan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran maka seorang dokter harus peka terhadap penemuan baru di bidangnya. Ia mulai memperdalam keahliannya. Dimulai dari dokter umum kemudian menjurus ke arah spesialisasi seperti spesialisasi paru-paru, mata, bedah, kulit, dan lain-lain. Ini berarti adanya usaha pengembangan jabatan profesi.
Bagaimana halnya dengan profesi guru? Apakah tugas pokok jabatan guru, dan bagaimana pengembangan profesi guru?
Peters [1] mengemukakan ada tiga tugas dan tanggung jawab guru, yaitu a) guru sebagai pengajar; b) guru sebagai pembimbing; dan c) guru sebagai administrator kelas. Ketiga tugas guru ini merupakan tugas pokok profesi guru. Guru sebagai pengajar lebih menekankan kepada tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Dalam tugas ini guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, di samping menguasai ilmu atau bahan yang akan diajarkannya. Guru sebagai pembimbing memberi tekanan kepada tugas, memberikan bantuan kepada siswa dalam pemecahan masalah yang dihadapinya. Tugas ini merupakan aspek mendidik, sebab tidak hanya berkenaan dengan penyampaian ilmu pengetahuan tetapi juga menyangkut pengembangan kepribadian dan pembentukan nilai-nilai para siswa. Sedangkan tugas sebagai administrator kelas pada hakikatnya merupakan jalinan antara ketatalaksanaan bidang pengajaran dan ketatalaksanaan pada umumnya. Namun demikian, ketatalaksanaan bidang pengajaran lebih menonjol dan lebih diutamakan bagi profesi guru. Sejalan dengan Peters, Amstrong [2] membagi tugas dan tanggung jawab guru menjadi lima kategori, yaitu
- a) tanggung jawab dalam pengajaran;
- b) tanggung jawab dalam memberikan bimbingan;
- c) tanggung jawab mengembangkan kurikulum;
- d) tanggung jawab dalam mengembangkan profesi; dan
- e) tanggung jawab dalam hubungan dengan masyarakat.
Ada tiga hal yang berbeda dengan pendapat Peters, yakni mengembangkan kurikulum, profesi, dan membina hubungan dengan masyarakat. Tanggung jawab mengembangkan kurikulum mengandung arti bahwa guru dituntut untuk selalu mencari gagasan baru (baca: inovasi), penyempurnaan praktek pendidikan, khususnya dalam praktek pengajaran. Artinya bahwa, guru harus berusaha untuk mempertahankan apa yang sudah ada serta mengadakan penyempurnaan praktek pengajaran agar hasil belajar yang diperoleh siswa dapat ditingkatkan. Kurikulum sebagai program belajar atau semacam dokumen belajar yang harus diberikan kepada para siswa, jangan dianggap barang mati tetapi harus dijadikan dasar pedoman dalam praktek pengajaran di sekolah. Apa yang ada dalam kurikulum harus dijabarkan guru sehingga maknanya dapat mempengaruhi pribadi siswa. Pelaksanaan kurikulum tersebut tidak lain adalah pengajaran.
Tanggung jawab dalam mengembangkan profesi pada dasarnya ialah tuntutan dan panggilan untuk selalu mencintai, menghargai, menjaga, dan meningkatkan tugas dan tanggung jawab profesinya. Guru harus sadar bahwa tugas dan tanggung jawab tidak bisa dilakukan orang lain, kecuali oleh dirinya. Demikian pula ia harus sadar bahwa dalam melaksanakan tugasnya selalu dituntut untuk bersungguh-sungguh dan bukan pekerjaan sambilan. Guru harus sadar bahwa yang dianggap baik dan benar saat ini, belum tentu benar di masa yang akan datang. Oleh karena itu guru dituntut agar selalu meningkatkan wawasan dan pengetahuan, kemampuan dalam rangka pelaksanaan tugas profesinya. Ia harus peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi khususnya dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Dunia ilmu pengetahuan tak pernah berhenti tapi selalu muncul hal-hal yang baru. Guru harus dapat mengikuti perkembangan tersebut, sehingga ia harus lebih dahulu mengetahuinya dari pada siswa dan masyarakat pada umumnya. Di sinilah letak pengembangan profesi yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Tanggung jawab dalam membina hubungan dengan masyarakat, berarti guru harus dapat berperan menempatkan sekolah sebagai bagian yang integral dari masyarakat serta sekolah sebagai pembaharu masyarakat. Pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru atau pemerintah saja, tapi juga tanggung jawab masyarakat. Untuk itu guru dituntut untuk dapat menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Sebagai bagian dari tugas dan tanggung jawab profesinya, guru harus dapat membina hubungan baik dengan masyarakat dalam meningkatkan pendidikan dan pengajaran. Beberapa contoh untuk membina hubungan tersebut adalah mengembangkan kegiatan pengajaran melalui sumber-sumber yang ada pada masyarakat, seperti mengundang tokoh masyarakat yang dianggap punya keahlian memberikan ceramah di hadapan siswa dan guru, juga guru mengunjungi orang tua siswa untuk memperoleh informasi keadaan siswanya dan lain-lain.
Dalam konteks kekinian, tugas dan tanggung jawab guru dalam pengembangan profesi dan membina hubungan dengan masyarakat nampaknya belum banyak dilakukan oleh guru. Yang paling menonjol hanyalah tugas dan tanggung jawab sebagai pengajar. Demikian pula tugas dan tanggung jawab sebagai pembimbing masih belum membudaya di kalangan guru. Mereka masih beranggapan tugas membimbing adalah tugas guru pembimbing atau wali kelas.
Terakhir, semoga dengan adanya berbagai inovasi dalam dunia pendidikan di Indonesia sekarang ini, makin menjadikan guru menjadi seorang yang bijak dan inovatif, agar dapat membimbing siswa-siswinya menjadi generasi bangsa yang bisa dibanggakan dan bisa menjunjung tinggi derajat bangsa Indonesia di mata dunia.
Reff:
[1] H Peters, Cw Burnett, GF Farwell, Introduction to Teaching, New York: McMillan Company, 1963, p. 74.
[2] D.G Amstrong, NT Hansen, TV Savace, Education an Introduction to Teaching, New York: McMillan Publishing Co Inc, 1981, p. 249.
ternyata banyak juga ya kak tugas dan tanggung jawab guru ini hmmm lumayan berat juga ;)
BalasHapusInilah kenapa guru disebut sebagai jabatan professional. Bukan sembarang orang dan setiap orang bisa jadi guru, tetapi butuh namanya keahlian dan tidak hanya sekedar menyampaikan informasi atau pelajaran, tidak sesederhana itu.
Hapus