Kamis, Maret 26, 2015

Pembentukan Karakter Dimulai Sejak Dini

Pembentukan Karakter - Masa usia dini adalah masa keemasan. Artinya masa tersebut merupakan masa terbaik dalam proses belajar yang hanya sekali dan tidak pernah akan terulang kembali. Pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa ini berlangsung sangat cepat dan akan menjadi penentu bagi sifat-sifat atau karakter anak di masa dewasa. Peran ibu dan ayah sebagai pendidik pertama dan utama sangat penting untuk memaksimalkan dan memanfaatkan masa ini, tidak dapat digantikan oleh siapa pun. Bila masa ini gagal dimanfaatkan secara baik, sama artinya menyia-nyiakan kesempatan masa keemasan tersebut.

Pembentukan Karakter Dimulai Sejak Dini

Pembentukan karakter juga akan sulit dilakukan, jika ibu dan ayah baru melaksanakannya ketika anak sudah memasuki usia remaja. Ibarat sebatang pohon bambu yang semakin tua semakin sulit dibengkokkan. Begitu pula dengan membentuk karakter, akan lebih mudah membentuk karakter seseorang ketika masih di usia dini dan akan semakin sulit membentuk karakter seseorang jika sudah semakin dewasa.

Peran orang tua menjadi sangat penting dalam pembentukan karakter anak untuk siap menghadapi dunia di masa yang akan datang. Pada awalnya anak akan meniru perilaku ibu dan ayah, karena ibu-ayah adalah orang pertama yang dekat dan dikagumi oleh anak. Setelah itu, lingkungan rumah juga berpengaruh dalam pembentukan karakter anak.

Hal di atas dapat terlihat dari cara berpakaian, bersikap, dan berperilaku sehari-hari seorang anak yang biasanya tidak jauh berbeda dengan orang-orang yang ada dalam lingkungan rumahnya. Ibarat pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.

Kesuksesan orang tua membimbing anaknya di usia dini sangat menentukan kesuksesan anak dalam kehidupan sosial di masa dewasa anak kelak. Mereka akan tampil sebagai orang-orang yang senang belajar, terampil menyelesaikan masalah, berkomunikasi, dengan baik dan berhasil guna, berani, jujur, dapat dipercaya dan diandalkan, penuh perhatian, toleransi, luwes, serta bisa bersaing dalam kehidupan sosial di masa dewasa anak kelak.

Mengingat pentingnya penanaman karakter di usia dini dan mengingat usia tersebut merupakan masa persiapan untuk sekolah, maka pembentukan karakter positif di usia dini dalam keluarga menjadi sangat penting. Artinya bahwa peran pola asuh orang tua dalam membentuk karakter anak akan sangat menentukan

Pembentukan Karakter Berlangsung Seumur Hidup

Proses pembentukan karakter diawali dengan kondisi pribadi ibu-ayah sebagai figur yang berpengaruh untuk menjadi panutan, keteladanan, dan idola atau ditiru anak-anak. Anak lebih mudah meniru perilaku daripada menuruti nasihat yang diberikan ibu-ayahnya. Mereka belajar melalui mengamati apa yang ada dan terjadi di sekitarnya, bukan lewat nasihat semata-mata.

Nilai yang diajarkan melalui kata-kata, hanya sedikit yang akan mereka lakukan. Sedangkan nilai yang diajarkan melalui perbuatan, akan banyak mereka lakukan. Sikap dan perilaku orang tua sehari-hari merupakan pendidikan watak yang terjadi secara berkelanjutan, terus-menerus dalam perjalanan umur anak.

Proses selanjutnya adalah memberikan pemahaman dan contoh perilaku kepada anak tentang baik dan buruk, benar atau salah, mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Anak juga perlu diajarkan untuk dapat memilah dan memilih sesuatu yang baik. Sehingga anak bisa mengerti tindakan apa yang harus diambil serta mampu mengutamakan hal-hal positif untuk dirinya.

Untuk itu diperlukan suasana pendidikan yang menganut prinsip 3A, yakni asih (kasih), asah (mendidik), dan asuh (bimbingan). Anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik kalau mendapatkan perlakuan kasih sayang, pengasuhan yang penuh pengertian, serta dalam situasi yang dirasakan nyaman dan damai.

  • Mencintai Anak Tanpa Syarat

Anak akan mengembangkan pergaulan sosialnya secara sehat jika dalam diri mereka ada perasaan berharga, berkemampuan, dan pantas untuk dicintai. Setiap anak membutuhkan perhatian, sapaan, penghargaan positif, dan cinta tanpa syarat sehingga anak dapat mengembangkan seluruh kemampuan yang ada dalam dirinya dengan baik.

Berdasarkan pengalaman di atas anak juga akan memperlakukan orang lain dengan cinta dan perhatian, memperlakukan orang lain secara positif sesuai dengan nilai-nilai moral yang diperoleh. Anak pun akan memahami, teman-temannya juga pantas dihargai, dicintai, dan diperhatikan seperti dirinya.

Menunjukkan cinta tanpa syarat tidak berarti orang tua tak boleh menegur perbuatan negatif anak. Ibu dan ayah tetap harus menegur dan memberikan sanksi atas pelanggaran atau perbuatan negatif tersebut. Perlu pemahaman orang tua untuk membedakan antara perbuatan yang dilakukan dengan pribadi anak itu sendiri. Bukan pribadi anak itu yang membuat ibu dan ayah marah tetapi salah satu perbuatannya.

Tunjukkan kesalahan sikap atau perbuatannya sekaligus tetap menghargainya sebagai anak. Cinta tanpa syarat berpusat pada pribadi anak. Sedangkan pendisiplinan berfokus pada perilaku atau sikap tertentu anak.

  • Membentuk Karakter Sesuai Tahapan Perkembangan Anak

Dalam membentuk karakter anak, orang tua perlu memahami tahapan perkembangan anak, antara lain:

Usia 0 - 18 Bulan

Tahun pertama kehidupan anak menjadi penting dalam membangun karakter anak. Caranya dengan membangun kualitas hubungan antara ibu dan ayah serta anak. Kepekaan orang tua terhadap kebutuhan anak menjadi akar dari pembentukan karakter anak. Jika ibu dan ayah peka atau tanggap terhadap kebutuhan anak, maka anak akan merasa nyaman dan tumbuh rasa percaya di dalam dirinya.

Contoh ketika anak menangis, ibu atau ayah segera datang dan menenangkan anak. Ketika lapar, ibu segera menyusuinya. Dari sini anak belajar, peka dan tanggap terhadap kebutuhan orang lain adalah hal yang baik untuk dilakukan karena menimbulkan rasa nyaman dan percaya.

Sebaliknya, jika ibu dan ayah tidak peka dan tanggap terhadap kebutuhan anaknya di tahun pertama kehidupan, anak akan merasa tidak nyaman. Sehingga tidak tumbuh rasa peka dan percaya terhadap orang lain di dalam dirinya.

Usia 18 Bulan - 3 Tahun

Anak belum dapat memahami apa yang benar dan salah. Anak belum memahami jika memukul orang lain itu salah. Misalnya, anak mengetahui perbuatan apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan karena ibu dan ayah memberitahukannya atau karena ibu atau ayah memberinya konsekuensi. Pada tahap ini anak belajar, mematuhi orang tua adalah suatu norma.

Usia 3 Tahun - 6 Tahun

Anak mulai menjiwai nilai-nilai yang diterapkan oleh orang tua di dalam keluarga. Anak juga mulai memahami setiap perbuatannya dapat memiliki akibat tertentu sesuai dengan yang diajarkan oleh ibu dan ayah.

Misalnya, jika memukul adik maka adik akan menangis, tangan itu digunakan bukan untuk memukul tetapi untuk melakukan hal yang baik seperti membelai, mengusap, dan mendekap.

Demikianlah sekelumit uraian singkat mengenai pembentukan karakter dimulai sejak dini. Semoga bisa menjadi bahan renungan kita bersama dalam hal mendidik anak. Karena bagaimanapun juga anak merupakan suatu anugerah walaupun di dalamnya terdapat suatu tanggung jawab juga. Karena anak sebuah keluarga akan terasa lengkap, karena anak jugalah orang tua akan menuai manfaatnya baik di dunia maupun di akhirat, karena anak jugalah orang tua akan selalu mendapat doa-doa yang sudah dijanjikan akan didengar oleh Yang Kuasa.

Belum ada Komentar untuk "Pembentukan Karakter Dimulai Sejak Dini"

Posting Komentar

Komentar yang mengandung sara, pornografi, tidak sesuai dengan pembahasan, memasukan link aktif, dan bersifat merugikan orang lain akan dihapus. Terima kasih.

Advertisemen