Senin, November 08, 2021

Periode Sensitif Anak Usia Dini untuk Belajar

Periode Sensitif Anak - Pada postingan sebelumnya tentang makna belajar melalui bermain bagi anak telah disinggung bahwa anak mengalami periode sensitif. Bahwa anak dalam tumbuh kembangnya melewati “periode sensitif” yang merupakan masa awal untuk belajar. Periode dan kesempatan seperti ini tidak datang untuk kedua kalinya. Selama periode sensitif, anak menjadi peka atau mudah terstimulasi oleh aspek-aspek yang berada di lingkungannya.

Montessori telah menandai bahwa anak-anak tumbuh dan berkembang melalui sejumlah tahapan berupa ketertarikan dan keingintahuan terhadap sesuatu yang disebut sebagai “periode sensitif”, di mana mereka menjadi bangkit minatnya terhadap aspek-aspek tertentu dalam lingkungannya. Menjadi hal penting bagi pendidik untuk memahami proses ini, karena setiap tahapan memperlihatkan sebuah kesempatan yang menguntungkan yang dapat sangat memengaruhi perkembangan anak-anak.

Montessori telah mengidentifikasikan beberapa perbedaan dalam periode sensitif yang terjadi dari mulai lahir sampai usia 6 tahun. Setiap perbedaan itu mengacu pada kecenderungan yang mendorong untuk memperoleh karakteristik khusus. Sebagai contoh: pada masa-masa awal tahun pertama kehidupan anak, umumnya mereka berada dalam periode sensitif dalam bahasa. Mereka sangat perhatian pada apa yang diucapkan seseorang dan bagaimana cara orang mengucapkannya. Sungguh menakjubkan sebelum kita mengetahuinya, mereka telah mampu mengucapkan bahasa yang sama seperti kita dengan aksen yang sama.

Periode Sensitif Anak Usia Dini untuk Belajar

Bila orang tua dan guru mengetahui dan menggunakan keuntungan dari periode sensitif saat dilalui oleh anak, mereka akan lebih efektif dalam membantu anak dalam belajar dan perkembangannya.

Setiap periode sensitif adalah khusus dan bersifat ‘mendesak-memaksa’, dan sekaligus memotivasi anak untuk fokus secara sungguh-sungguh pada beberapa aspek tertentu pada lingkungannya, setiap harinya tanpa menjadi lelah atau bosan. Jelasnya, ini merupakan mekanisme alamiah yang pasti pada anak, yang membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan dan bakatnya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan faktor-faktor keturunan sebagai manusia. Tidak dapat dipungkiri awal dan akhir dari setiap periode sensitif adalah sering berbeda dari anak yang satu dengan lainnya, sehingga kita memerlukan pengawasan yang hati-hati dan merespons anak-anak kita secara individu. Ingat, bahwa anak-anak kita belajar selama periode sensitif ini adalah fondasi yang akan banyak diikuti oleh hal-hal yang akan kita bangun/kembangkan di kemudian hari.

Periode Sensitif = Limited Opportunity

Selanjutnya Montessori mengatakan masa ini merupakan “Kesempatan yang terbatas”. Selama periode sensitif, anak dapat belajar sesuatu yang baru, memperbaiki keterampilan baru atau mengembangkan aspek kemampuan berpikir-otaknya tanpa ‘rasa sakit’ dan hampir tanpa disadarinya. Bagaimanapun, periode sensitif adalah suatu tahapan transisi, sekali anak telah menguasai keterampilan atau konsep yang telah diserapnya, periode sensitifnya terlihat lenyap, sehingga jika anak tidak diperlihatkan pada pengalaman stimulasi yang benar, kesempatan itu akan hilang begitu saja. Keterampilan masih dapat dipelajari, akan tetapi saat ini memerlukan waktu dan usaha dan latihan yang benar. Kenapa? Contoh: belajar satu atau lebih bahasa adalah relatif lebih mudah pada anak usia 2 dan 3 tahun jika mereka dalam periode sensitif untuk bahasa, tetapi jauh lebih sulit pada kebanyakan kita setelah dewasa.

Berikut ini beberapa hasil observasi pada anak usia dini berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Montessori tersebut di atas.

Waktu untuk Belajar; Berikan stimulasi yang tepat pada waktu yang tepat pula; Anak mampu belajar dengan tanpa disadarinya.
GerakanGambar 1 : Gerakan (Lahir-1 tahun)
Gerakan acak bayi menjadi terkoordinasi dan terkontrol seperti halnya belajar menggenggam, menyentuh, berbalik, keseimbangan, merayap, dan berjalan.
BahasaGambar 2: Bahasa (Lahir-6 tahun)
Diawali dengan belajar bersuara, bayi akan mengalami kemajuan dengan mengoceh kata-kata, suku kata dan akhirnya kalimat.
Objek KecilGambar 3: Objek kecil (1-4 tahun)
Bayi akan mendekatkan benda kecil ke mukanya dan dari hal-hal yang detail sebagai kemajuan koordinasi mata-tangan yang semakin lama menjadi sempurna dan akurat.
UrutanGambar 4: Urutan (2-4 tahun)
Segala sesuatu harus pada tempatnya. Tahapan ini merupakan ciri-ciri dari bayi yang suka terhadap hal-hal yang rutin dan keingintahuan pada konsistensi dan pengulangan.
MusikGambar 5: Musik (2-6 tahun)
Bila musik merupakan bagian dari leluasanya setiap hari, anak-anak akan menunjukkan keinginan yang spontan dalam intonasi, irama, dan melodi.
Toilet TrainingGambar 6: Toilet Training (10 bulan-3 tahun)
Saat sistem persyaratan anak menjadi lebih baik berkembang dan terintegrasi, anak-anak akan belajar mengontrol pembuangan buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB).
SantunGambar 7: Kehormatan dan Santun (2-6 tahun)
Anak akan cinta pada kesopanan dan sikap yang bijaksana yang akan terinternalisasi ke dalam kepribadiannya.
InderaGambar 8: Alat Indera (2-6 tahun)
Pendidikan penginderaan di mulai saat lahir, tetapi dari usia 2 tahun anak anda akan sangat menyukai pengalaman inderanya (merasakan dengan lidahnya, mendengar suara, menyentuh, dan mencium aroma).
MenulisGambar 9: Menulis (3-4 tahun)
Keterampilan menulis (pra menulis berupa coretancoretan) mendahului membaca dan dimulai dengan usaha untuk memproduksi huruf-huruf dan angkaangka dengan pensil dan kertas.
MembacaGambar 10: Membaca (3-5 tahun)
Anak menunjukkan keinginan yang spontan dalam simbol dan suara-suara yang dikeluarkan – tak lama mereka menyuarakan kata-kata.
SpasialGambar 11: Hubungan Spasial (4-6 tahun)
Saat pemahaman hubungan bentuk-bentuk anak berkembang, ia akan mampu mengerjakan puzzle-puzzle yang sulit.
MatematikaGambar 12: Matematika (4-6 tahun)
Cara untuk memberi anak pengalaman nyata tentang matematik pada periode sensitif pada angka dan jumlah.

Demikian ulasan mengenai periode sensitif anak usia dini dalam belajar. Mudah-mudahan bisa bermanfaat dan bisa menjadi bahan untuk renungan sahabat-sahabat dalam memberikan stimulus yang tepat untuk perkembangan buah hati sahabat-sahabat membumikan pendidikan.

Belum ada Komentar untuk "Periode Sensitif Anak Usia Dini untuk Belajar"

Posting Komentar

Komentar yang mengandung sara, pornografi, tidak sesuai dengan pembahasan, memasukan link aktif, dan bersifat merugikan orang lain akan dihapus. Terima kasih.

Advertisemen