Kebenaran I’tikad (Niat) dalam Pendidikan
Kebenaran I’tikad (Niat) dalam Pendidikan - Pada postingan ini, blog Membumikan Pendidikan akan share tentang pendidikan islam berkenaan dengan I'tikad atau niat dalam pendidikan. Berikut uraiannya.
Bernilai dan tidaknya suatu perbuatan adalah tergantung pada kebenaran niat, karena niat adalah keyakinan dalam hati dan kecenderungan ataupun arahan untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu. Pada hakikatnya niat sebagai dasar awal dalam menggapai tujuan.
Eksistensi Niat
Al-Ghazali menjelaskan eksistensi niat sebagaimana berikut yang disampaikan kepada murid tercintanya dalam bentuk nasihat melalui kitab Ayyuh al-Walad:
Duhai anakku! Telah begitu banyak malam yang kamu lalui dengan membaca lembaran-lembaran kitab, dan kamu pun terus terjaga. Saya tidak tahu apa yang mendorongmu melakukannya. Jika hal itu kamu lakukan dengan niat agar nanti meraih harta benda, popularitas, pangkat, dan jabatan, kamu akan celaka. Jika kamu melakukannya dengan niat dapat membuat jaya syari’at Nabi, meluruskan akhlaqmu, dan mengendalikan nafsu yang liar, kamu beruntung.
Al-Ghazali menjelaskan dalam Kitab Fatihatul Ulum, bahwa niat adalah syarat sah segala jenis ibadah, keikhlasan adalah syarat syah dari niat itu sendiri. Kemudian dalam kitab monomentalnya Ihya’ Ulumuddin dijelaskan demikian, “Niat, kehendak, dan tujuan adalah ungkapan yang mempunyai satu arti, yaitu keadaan dan sifat hati yang mengandung kaitan antara ilmu dan amal.
Muhammad Izzuddin Taufiq menjelaskan, tidak ada suatu pekerjaan dan perbuatan pun yang dilakukan tanpa suatu tujuan, baik hal ini disadari secara penuh maupun tidak disadarinya. Yakni disini niat dalam aktivitas kehidupan yang ada kaitannya dengan eksistensi ilmu pengetahuan adalah suatu keniscayaan.
Secara global dapat dimaknai bahwa niat dan perbuatan tidak dapat dipisahkan, sebab niat merupakan keyakinan yang timbul dari suatu kehendak manusia dan perilaku adalah cerminan dari niat itu sendiri. Yakni disini dapat dijelaskan, niat adalah sebagai perencanaan awal untuk melakukan perbuatan kearah tujuan yang ingin dicapai.
Maka kesimpulannya, penjelasan yang telah diuraikan dalam memaknai eksistensi niat dalam pengembangan pendidikan Islam, adalah untuk mengarahkan nilai-nilai pendidikan yang mengandung akhlak baik yang berbentuk Hablum minallah dan maupun Hablum minannas yang pada akhir dengan niat yang baik dalam mencari ilmu bisa mensejahterakan kehidupan manusia. Semoga bisa bermanfaat.
Niat yang baik itu harus diterapkan di semua kegiatan. Niat yang baik dan benar, ini penting juga.
BalasHapusSetuju bang Ridha, niat yang baik dan benar itu harus diimplementasikan dalam semua kegiatan.
BalasHapus