Hikmah Puasa di Bulan Ramadhan
Hikmah Puasa di Bulan Ramadhan - Islam tidak mensyari’atkan sesuatu kecali di dalamnya terdapat hikmahnya yang bisa diketahui oleh orang yang mau mempelajari dan tidak akan terungkap oleh orang yang melalaikannya. Sebagaimana apa yang diciptakan Allah itu ada hikmahnya, begitu pula semua hukum yang disyari’atkan-Nya juga penuh dengan hikmah. Dia Maha Bijaksana dalam penciptaan dan dalam perintah-Nya. Dia tidak menciptakan sesuatu dengan bathil dan tidak pula sia-sia dalam mensyari’atkan sesuatu. Lalu apa hikmah yang terkandung dalam puasa? Berikut ulasannya.
Hikmah-Hikmah Puasa Ramadhan
Begitu pula dengan puasa, di dalamnya terkandung banyak hikmah dan maslahat. Sebagaimana disyari’atkan oleh nash-nash (teks) syar’i itu sendiri yang antara lain:
- 1. Sebagai sarana pensucian jiwa. Puasa merupakan manifestasi ketaatan seseorang dalam melaksanakan perintah Allah, dalam meninggalkan larangan dan dalam melatih jiwa untuk menyempurnakan ibadah kepada-Nya.
- 2. Puasa sebagai sarana untuk memperkuat keinginan, memperkokoh tekad, melatih diri agar sabar dan bersikap kritis terhadap tradisi. Bukankah manusia itu berkehendak? Bukankah kebaikan itu diinginkan? Dan bukankah agama itu melainkan sabar dalam taat atau sabar dalam maksiat? Puasa mencerminkan dua kesabaran. Oleh kare itu, tidaklah mengherankan jika Rasulullah Saw menamakan bulan Ramadhan dengan sebutan bulan sabar. Sebagaimana sabda Nabi Saw:
“Puasa bulan sabar (Ramadhan) dan puasa tiga hari pada setiap bulan dapat menghilangkan marah di dada”
“Barangsiapa perutnya lapar, pikiran menjadi besar (wawasan luas) dan hati menjadi cerdas”.
- 4. Sebagai benteng pertahanan dalam melawan nafsu. Sebagaimana telah disepakati bersama bahwa naluri seks pada manusia merupakan senjata syetan yang paling ampuh dalam upaya menyelewengkan manusia. Oleh karena itu, puasa mempunyai pengaruh yang sangat efektif dalam mengatasi keinginan (syahwat) dan dalam mengatasi naluri seks. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mempu menikah maka menikahlah! Karena menikah itu memejamkan penglihatan dan memelihara faraj (kemaluan). Barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu baginya merupakan peredam” (HR. Imam Bukhari)
- 5. Sebagai pernyataan terima kasih orang yang berpuasa atas nikmat yang dilimpahkan Allah Swt kepadanya. Seseorang baru bisa merasakan nikmatnya makanan dan nikmat air pada saat ia lapar dan haus. Bilamana seseorang merasa kenyang sesudah terlebih dahulu ia lapar atau merasa terbebas dari dahaga setelah terlebih dahulu diterjang haus, tentu dari lubuk hatinya yang paling dalam berkata “alhamdulillah” sebagai ucapan terima kasih dan rasa syyukur atas nikmat Allah yang ia terima.
- 6. Puasa memupuk kepedulian sosial (terutama dalam puasa Ramadhan) dimana setiap orang yang menjalankan ibadah puasa baik kaya atau miskin sama merasakan derita lapar. Hal ini dapat menimbulkan perasaan iba dari orang-orang kaya terhadap derita yang dipikul orang miskin. Oleh karena itu, member makanan untuk berbuka puasa kepada orang yang berpuasa pahalanya sangat besar. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
Pelaksanaan puasa Ramadhan yang dijalankan selama sebulan penuh ini diharapkan dapat menimbulkan sikap saling menyayangi antar individu dari seluruh lapisan masyarakat satu sama lain. Diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa penamaan lain bagi bulan Ramadhan ini adalah dengan sebutan “Syahru Muwasah”, yakni bulan saling menyayangi. Nabi Saw sendiri pada bulan Ramadhan merupakan orang yang paling dermawan melebihi desiran angin sejuk di pagi hari.
- 7. Menambah kesehatan, karena orang yang berpuasa itu menahan nafsunya dari makan dan minum selama waktu puasa. Dengan sebab itulah terjaga penyakit-penyakit yang datang dan terhimpun di dalam perut.
Dari semua hikmah puasa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa puasa adalah sarana untuk mempersiapkan dan mengantarkan manusia pada derajat taqwa, agar posisinya meningkat dan sejajar dengan orang-orang yang bertaqwa.
Apa saja keistimewaannya? Baca : Keutamaan dan Keistimewaan Bulan Ramadhan
Imam Ibnu Qayyim berkata: puasa mengandung dan mempunyai pengaruh yang sangat mengagumkan dalam memelihara jasmani dan rohani, di samping dapat melindungi manusia dari bujuk rayu pengaruh-pengaruh negative yang dapat menyeret seseorang pada kehancuran dan dalam mengusir pengaruh-pengaruh buruk yang hendak menggerogoti kesehatannya. Puasa dapat memelihara kesehatan jasmani dan rohani orang yang menjalankannya dan dapat mengembalikan apa yang telah lepas terampas oleh karena tipu daya nafsu hewani. Oleh karena itu, puasa merupakan penolong utama bagi manusia untuk meraih predikat taqwa. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 183.
Demikianlah ulasan mengenai Hikmah Puasa di Bulan Ramadhan. Semoga bisa memotivasi dan dapat bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Hikmah Puasa di Bulan Ramadhan"
Posting Komentar
Komentar yang mengandung sara, pornografi, tidak sesuai dengan pembahasan, memasukan link aktif, dan bersifat merugikan orang lain akan dihapus. Terima kasih.