Dalil-Dalil Puasa di Bulan Ramadhan
Dalil-Dalil Puasa di Bulan Ramadhan - Setelah pada postingan sebelumnya telah diulas mengenai pengertian puasa dan sejarahnya. Maka pada kesempatan kali ini, situs membumikan pendidikan akan mengulas dalil-dalil hukum yang berhubungan dengan puasa di Bulan Ramadhan.
Baca juga: Pengertian Puasa dan Sejarahnya
Seluruh umat ini (kaum muslimin) telah sepakat bahwa shaum di bulan Ramadhan merupakan suatu kewajiban. Maka barangsiapa yang berbuka (tidak berpuasa) dengan sesuatu tanpa adanya udzur yang dibenarkan, sesungguhnya ia telah melakukan salah satu dari dosa besar. Puasa Ramadhan hukumnya wajib, berdasarkan al-Quran, al-Hadits dan Ijma’.
Baca juga: Pengertian Puasa dan Sejarahnya
Seluruh umat ini (kaum muslimin) telah sepakat bahwa shaum di bulan Ramadhan merupakan suatu kewajiban. Maka barangsiapa yang berbuka (tidak berpuasa) dengan sesuatu tanpa adanya udzur yang dibenarkan, sesungguhnya ia telah melakukan salah satu dari dosa besar. Puasa Ramadhan hukumnya wajib, berdasarkan al-Quran, al-Hadits dan Ijma’.
Dalil al-Quran tentang Puasa Ramadhan
Dalam al-Quran, Allah Swt telah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana (puasa itu) telah diwajibkan (pula) atas orang-orang sebelum kamu agar kamu menjadi orang-orang bertakwa” (al-Baqarah: 183)
Dalam ayat lain, Allah Swt, berfirman:
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu” (al-Baqarah: 185).
Dalil Hadits tentang Puasa Ramadhan
Sedangkan dalam Hadits, Rasulullah Saw telah bersabda,
“Islam didirikan atas lima dasar, yaitu bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan naik haji” (HR. Mutafaq ‘Alaih)
Dalam redaksi hadits yang lain, yakni pada hadits Thalhah bin ‘Ubaidillah disebutkan bahwa seorang laki-laki bertanya pada Rasulullah Saw.
“Ya Rasulullah, katakanlah kepadaku puasa yang diwajibkan Allah atas diriku. Nabi Saw menjawab: Puasa di bulan Ramadhan”. Lantas laki-laki tersebut bertanya lagi: Apakah ada puasa yang lain yang wajib atasku? Nabi Saw pun menjawab: tidak, kecuali kalau anda berpuasa sunnah” (HR. Mutafaq ‘Alaih)
Dalil Ijma’ tentang Puasa Ramadhan
Dan umat Islam dari dulu sampai sekarang telah sepakat atas wajibnya puasa di bulan Ramadhan. Dan bahwa ia merupakan salah satu di antara rukun Islam yang lima. Hal tersebut dapat diketahui dari ajaran agama secara daruri dengan tak usah dipikirkan lagi, hingga orang yang mengingkarinya berarti kafir dan murtad.
Adapun mulai diwajibkannya adalah pada hari senin tanggal 2 sya’ban tahun ke dua Hijriah. Sebagaimana dalam hadits Rasulullah Saw.
Adapun mulai diwajibkannya adalah pada hari senin tanggal 2 sya’ban tahun ke dua Hijriah. Sebagaimana dalam hadits Rasulullah Saw.
“Rasulullah Saw telah bersabda: tali-tali Islam dan tiang penyangga agama itu ada tiga, di atasnyalah Islam didasarkan. Barangsiapa meninggalkan salah satunya berarti dia kafir dan halal darahnya, yaitu: persaksian (syahadat) bahwa tiada Tuhan selain Allah, shalat wajib (lima waktu), serta puasa di bulan Ramadhan” (HR. Abu Ya’la)
“Berpuasalah kalian karena melihat hilal (bulan tanggal satu) dan berbukalah (yakni berhari raya) karena melihatnya. Bila hilal tidak tampak lantaran langit mendung, maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya’ban genap 30 hari” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah).
Berdasarkan hadits Rasulullah Saw tersebut di atas, sahabat-sahabat mungkin ada yang bertanya,
Bagaimana sebenarnya cara melihat hilal sehingga dengannya awal kita mulai berpuasa?”Sedangkan di Negara kita sering dan bahkan selalu berbeda dalam menetapkan awal puasa bulan Ramadhan. Alangkah lebih baiknya dan harmonis serta romantis jika dilaksanakan bersama-sama dan diakhiri pula bersama. Bagaimanapun juga hal ini selalu menjadi keprihatinan kita sebagai masyarakat yang notabene dan mayoritas Islam. Memang tidak bisa juga dinafikan bahwa perbedaan selalu ada. Namun kali ini membumikan pendidikan akan sedikit mengulas tentang bagaimana penetapan awal Ramadhan dan Syawal. Lihat selengkapnya mengenai "Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal".
Semoga dapat bermanfaat dan dapat membuka wawasan sahabat-sahabat mengenai dalil-dalil diwajibkannya puasa di bulan Ramadhan.
Belum ada Komentar untuk "Dalil-Dalil Puasa di Bulan Ramadhan"
Posting Komentar
Komentar yang mengandung sara, pornografi, tidak sesuai dengan pembahasan, memasukan link aktif, dan bersifat merugikan orang lain akan dihapus. Terima kasih.