Selasa, Maret 03, 2015

Paradigma Keilmuan Baru

Paradigma Keilmuan Baru - Sebagaimana dikemukakan di depan tentang kemampuan konektifitas, berkat teknologi ini ilmu pengetahuan semakin mengerucut, menyatu bahkan menghasilkan hibrida. Hal tersebut dirintis oleh para fisikawan yang mulai berspekulasi mencari teori umum yang dapat menerangkan hubungan tentang adanya empat gaya (gravitasi, elektromagnit, gaya kuat, dan gaya lemah) ke dalam teori string atau teori yang dapat menerangkan segala masalah (Theory of Everything).

Baca juga : Tantangan Pendidikan - Teknologi dan Budaya Abad XXI

Dalam konteks ini, beberapa teknologi masa depan yang sedang dan akan mengubah paradigma adalah:
  • Nanosains dan Teknologi nano. Pada saat yang bersamaan dengan perintisan teori DNA, fisikawan Feineman mengutarakan gagasan tentang inti dari proses manipulasi materi atom dan molekul dengan menggunakan kehandalan materi itu sendiri. Dengan bantuan teknologi pemberdayaan yang sesuai dengan ukuran nano tersebut, diharapkan masalah gravitasi tidak menjadi kendala, sedangkan tegangan permukaan dan gaya tarik bekerjanya menjadi semakin signifikan.
  • Neurosains kognitif. Istilah neurosains kognitif berasal dari "kognisi" yaitu proses mengetahui, dan "neurosains" yaitu ilmu yang mempelajari sistem saraf. Ilmu ini berupaya untuk melokalisir bagian-bagian otak sesuai dengan fungsinya dalam kognisi. Oleh karena itu fokusnya adalah otak dan system saraf yang berkaitan dengan fungsi otak. Ilmu ini pada dasarnya berupaya untuk mengungkap struktur dan fungsi dari otak manusia.
  • Teknologi pencitraan. Studi tentang optik mengantarkan pada penelitian yang lebih jauh mengenai pencitraan. Di antara teknologi pencitraan yang paling memberikan sumbangan besar pada kehidupan abad XXI adalah serat optik, hologram, dan Realitas Virtual.
  • Hologram/Holografi. Hologram adalah produk dari teknologi holografi. Hologram terbentuk dari perpaduan dua sinar cahaya yang koheren dan dalam bentuk mikroskopik. Hologram bertindak sebagai gudang informasi optik. Informasi-informasi optik itu kemudian akan membentuk suatu gambar, pemandangan, atau adegan.
  • Teknologi Informasi. Dunia kehidupan dan pendidikan khususnya pada abad XXI ini telah dicirikan oleh hadirnya teknologi informasi, yang dampaknya telah mengubah berbagai sendi kehidupan yang bersifat mendasar. Dalam kaitannya dengan dunia akademis, sains dan teknologi tersebut di atas telah membuka wawasan baru tentang realitas alam, manusia (kemampuan dan keterbatasannya) serta makna kehidupan social budayanya, sehingga mendobrak dominasi filsafat ilmu reduksionistik pada tataran ontologis, epistimologis maupun metodologis.
Paradigma Keilmuan Baru

Tekno-Sains

Berkat teknologi baru yang dihasilkan oleh gugus (cluster) sains di atas, lahirlah internet, komunikasi elektronik nirkabel (mobile communication), multimedia dan berbagai teknologi derivasinya ke dalam dunia kehidupan nyata: sosial politik, ekonomi, budaya dan keamanan, maka dunia ilmu pengetahuan larut dalam kehidupan nyata yang dikondisikan oleh dimensi sejarah. Berbeda dengan abad ke XX dimana Sains, Teknologi dan Seni yang masih terfragmentasi, mulai abad ini berbagai ilmu mulai mengarah pada konvergensi. Dalam rangka konvergensi itu, muncullah tekno-sains yaitu ilmu yang dikembangkan dengan dukungan teknologi informasi.
Paradigma Keilmuan Baru

Demikianlah uraian singkat mengenai paradigma keilmuan baru. Semoga uraian yang singkat ini bisa membuka wawasan sahabat-sahabat membumikan pendidikan dalam hal menyikapi perkembangan IPTEK yang berkembang tanpa mengenal lelah dan tentunya bisa bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Paradigma Keilmuan Baru"

Posting Komentar

Komentar yang mengandung sara, pornografi, tidak sesuai dengan pembahasan, memasukan link aktif, dan bersifat merugikan orang lain akan dihapus. Terima kasih.

Advertisemen