Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) - Setelah pada postingan sebelumnya blog Membumikan Pendidikan telah share mengenai hakikat pengembangan KTSP. Tentunya terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan KTSP tersebut. Oleh Karena itu, pada postingan kali ini, blog Membumikan Pendidikan akan share mengenai hal tersebut. Uraiannya sebagai berikut.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu. Prinsip-prinsip pengembangan KTSP harus diperhatikan dan diterapkan dalam proses pengembangan KTSP, baik ditingkat sekolah maupun di tingkat kelas atau mata pelajaran. Oleh sebab itu, sahabat-sahabat membumikan pendidikan yang berprofesi sebagai pendidik atau guru juga harus memahami prinsip-prinsip pengembangan KTSP ini.
Prinsip apa sajakah yang harus diterapkan dalam pengembangan KTSP?
Dalam pengembangan KTSP terdapat sejumlah prinsip yang perlu diperhatikan sebagaimana gambar di atas. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa dan lingkungan
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa siswa memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi siswa disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa serta tuntutan lingkungan. Siswa memiliki posisi sentral. Ini berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa.
- Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik siswa, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
- Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum perlu memberikan pengalaman belajar bagi siswa untuk dapat mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
- Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan para pemangku kepentingan untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
- Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan, dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinam-bungan antarsemua jenjang pendidikan.
- Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan siswa yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
- Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Semoga dapat bermanfaat.
makasih
BalasHapussama-sama pak Mahfud
Hapus