Kendala-Kendala dalam Komunikasi Anak Usia Dini
Kendala-Kendala dalam Komunikasi Anak Usia Dini - Perkembangan bahasa anak usia dini berkaitan dengan proses alami yang dikenal dengan pemerolehan bahasa. Anak mendengar dalam situasi apa pun akan memberi sumbangan yang berarti pada perkembangan bahasanya. Ada beberapa tokoh di Indonesia yang kerap mengkaji perkembangan bahasa anak usia dini. Di antaranya Soejono Dardjowidjojo dan Mangantar Simanjuntak. Bisa sahabat-sahabat browsing di Google untuk mengetahui bagaimana kedua tokoh tersebut mengkaji tentang perkembangan bahasa anak usia dini.
Dan pada kesempatan kali ini, membumikan pendidikan akan sedikit share tentang kendala-kendala dalam komunikasi anak usia dini. Langsung saja menuju TKP di bawah ini;
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Anak
Komunikasi anak juga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor sehingga anak mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain. Faktor-faktor itu adalah:
Kesehatan
Anak yang sehat lebih mudah berkomunikasi dari pada anak yang kurang sehat. Anak yang sehat memiliki motivasi yang kuat untuk menjadi anggota kelompok sosialnya (teman sejawat) dan berkomunikasi dengan anggota kelompok tersebut.
Kecerdasan
Anak yang cerdas lebih mudah berkomunikasi dari pada anak yang kurang cerdas. Anak yang cerdas mempunyai rasa percaya diri yang besar dan tidak ada ketakutan untuk tidak diterima oleh anggota kelompoknya atau teman sejawatnya.
Keadaan sosial ekonomi
Anak dari tingkat sosial ekonomi lebih tinggi punya kecenderungan untuk mudah berkomunikasi karena anak sering didorong untuk mengungkapkan perasaannya. Anak juga merasa aman dan terpenuhi jika mengungkapkan perasaan dan keinginanya.
Jenis kelamin
Anak laki-laki mempunyai kecenderungan lebih susah berkomunikasi dibandingkan dengan anak perempuan. Kalimat dalam komunikasi anak laki-laki lebih pendek-pendek dan tata bahasanya kurang betul dibandingkan dengan anak perempuan. Kosa kata yang diucapkan anak laki-laki lebih sedikit dan pengucapannya kurang tepat dibandingkan dengan anak perempuan.
Keinginan berkomunikasi
Semakin kuat keinginan anak berkomunikasi dengan orang lain atau teman sejawat semakin mudah anak tersebut berkomunikasi. Anak akan menyisihkan waktu dan kesempatan untuk berkomunikasi dangan temannya.
Dorongan
Semakin anak didorong berkomunikasi dengan yang lain, semakin mudah anak berkomunikasi. Semakin sering anak diajak bicara, ditanya, dan diajak komunikasi baik dalam keluarga maupun dalam lingkungan semakin anak senang berkomunikasi karena merasa diterima keberadaanya.
Jumlah dalam keluarga
Semakin kecil anggota keluarga anak tersebut semakin mudah untuk berkomunikasi, karena kesempatan berkomunikasi dengan yang lain semakin besar. Orang tua lebih bisa menyisihkan waktu untuk berkomunikasi dengan anak sehingga kemampuan komunikasi anak semakin baik.
Urutan kelahiran
Anak yang lahir pertama mempunyai kecenderungan untuk lebih mudah berkomunikasi dengan orang tuanya ketimbang anak yang lahir kemudian. Anak pertama biasanya mendapat limpahan kasih sayang dan waktu yang lebih dari pada anak yang kedua, dengan limpahan kasih sayang dan waktu ini anak merasa diperhatikan dan diterima oleh orang tuanya.
Metode pelatihan anak
Anak yang diasuh secara otoriter yang menekankan bahwa anak harus dilihat dan bukan didengar mempunyai hambatan komunikasi. Seharusnya pelatihan komunikasi anak yang diterapkan adalah memberikan keleluasaan dan demokratis serta mendorong anak untuk belajar lebih.
Kelahiran kembar
Anak yang lahir kembar umumnya terlambat dalam perkembangan komunikasinya, karena mereka lebih banyak bergaul dengan saudara kembarnya. Anak kembar punya kecenderungan miskin logat dan melemahkan motivasi untuk komunikasi.
Hubungan dengan teman sejawat
Anak-anak semakin banyak berhubungan dengan teman sebayanya, maka lebih mudah berkomunikasi. Anak-anak semakin punya motivasi untuk bisa diterima sebagai anggota kelompok sebaya bila mampu berkomunikasi dengan baik.
Kepribadian
Anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik cenderung mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi lebih baik. Kemampuan berkomunikasi seringkali dijadikan acuan anak mempunyai kesehatan mental yang bagus apa tidak (Hurlock, 2005).
Demikianlah uraian singkat mengenai kendala-kendala dalam perkembangan komunikasi anak usia dini. Semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Kendala-Kendala dalam Komunikasi Anak Usia Dini"
Posting Komentar
Komentar yang mengandung sara, pornografi, tidak sesuai dengan pembahasan, memasukan link aktif, dan bersifat merugikan orang lain akan dihapus. Terima kasih.