Orangtua sebagai Partner Sekolah dalam Membelajarkan Anak
Orangtua sebagai Partner Sekolah - Peran orang tua dalam pembentukan motivasi dan penguasaan diri (self-regulatory) anak sejak dini memberikan modal dasar bagi kesuksesan anak di sekolah. Argumentasinya adalah bahwa kualitas hubungan orang tua - anak membentuk sikap otonom yang sehat, kompetensi, dan hubungan dengan lingkungan sekitar pada diri anak. Aspek-aspek positif pengembangan diri di atas mendukung internalisasi tujuan dan nilai-nilai masyarakat seperti yang digambarkan di atas.
Peran orang tua terdiri dari dua jenjang atau tingkatan. Pertama, orang tua dapat mendukung perkembangan intelektual dan kesuksesan akademik anak dengan memberi mereka kesempatan-kesempatan dan akses ke sumber-sumber pendidikan seperti jenis sekolah yang dimasuki anak atau akses ke perpustakaan dan televisi pendidikan. Kedua, orang tua dapat membentuk perkembangan kognitif anak dan pencapaian akademik secara langsung dalam aktivitas pendidikan mereka.
Peran Orangtua sebagai Partner Sekolah
Orang tua yang membimbing anak mengerjakan pekerjaan rumah, membacakan buku-buku tertentu kepada mereka dan memainkan permainan yang berhubungan dengan pendidikan cenderung memiliki anak yang berhasil dalam menjalankan tugas-tugas sekolah. Orang tua juga mengajarkan anak norma-norma dalam berhubungan dengan orang dewasa dan teman sebaya yang relevan dengan suasana kelas. Sehingga dapat menciptakan kondisi sosial kelas yang efektif.
Jika anak belajar cara bergaul secara kooperatif dan bersikap pro-sosial terhadap yang lain, mengikuti aturan dan berjuang mencapai standar performa yang diinginkan orang dewasa, mereka akan lebih mungkin sukses di sekolah dibanding dengan anak yang tidak memiliki pengetahuan tentang kehidupan bersama yang baik. Peran orang tua di rumah yang berhubungan erat dengan prestasi anak di sekolah dapat diidentifikasikan menjadi tiga bentuk, yaitu:
- Secara aktif mengatur dan memonitor waktu anak;
- Membimbing mereka dalam mengerjakan pekerjaan rumah; dan
- Mendiskusikan masalah-masalah sekolah dengan anak.
Beberapa hasil studi menunjukkan bahwa keterlibatan orangtua dalam pengembangan kurikulum memiliki pengaruh khusus terhadap prestasi siswa. Secara lebih rinci, Reynolds dan Teddlie (2000) menjelaskan bentuk keterlibatan orang tua, terutama terletak pada:
- Upaya sinkronisasi tuntutan rumah dan sekolah terhadap siswa;
- Mengurangi ukuran kelas dengan bertindak sebagai asisten guru sukarela;
- Menghimpun sumber daya-sumber daya untuk sekolah;
- Membimbing anak dalam menyelesaikan pekerjaan rumah;
- Memberi informasi tentang perkembangan dan permasalahan siswa di sekolah; dan
- Menjadi penghubung antara guru dengan anaknya.
Jika sekolah tidak menghargai atau tidak mendukung keterlibatan orang tua dalam pendidikan. Maka, sesungguhnya sekolah-sekolah yang demikian berada dalam bahaya, terutama dalam upaya membangun perilaku yang bisa meningkatkan prestasi dalam sekolah.
Lebih jauh, semakin besar jarak perbedaan kultur antara rumah dan sekolah, maka keterlibatan orang tua menjadi semakin penting. Karena kebiasaan-kebiasaan orang tua diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap prestasi akademik siswa dengan mempengaruhi perkembangan kemampuan kognitif yang berfungsi sebagai basis kesuksesan sekolah.
Misalnya, orang tua dapat membantu anaknya dalam mengembangkan kemampuan yang sangat spesifik, seperti strategi menghafal dan kemampuan memperkaya kosakata agar anak siap menghadapi kehidupan sekolah.
Dengan demikian, guru dan sekolah harus menjaga hubungan dengan orang tua, karena hal ini akan memberi guru dan sekolah pengetahuan tentang latar belakang siswa yang pada gilirannya memungkinkan mereka untuk lebih terlibat dalam proses belajar anak. Sebuah proses pembelajaran yang efektif selalu menjaga korelasi yang konsisten antara apa yang dipelajari di kelas dengan pengetahuan yang telah diperoleh siswa di rumah.
Sekian, semoga uraian tentang Orangtua sebagai Partner Sekolah dalam Membelajarkan Anak bisa bermanfaat dan memberi wawasan kepada semua orangtua begitu juga para guru dan sekolah.
Belum ada Komentar untuk "Orangtua sebagai Partner Sekolah dalam Membelajarkan Anak"
Posting Komentar
Komentar yang mengandung sara, pornografi, tidak sesuai dengan pembahasan, memasukan link aktif, dan bersifat merugikan orang lain akan dihapus. Terima kasih.