Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah
PPK Berbasis Budaya Sekolah - Sebagai salah satu pendekatan dalam penguatan pendidikan karakter selain PPK Berbasis Kelas, pendidikan karakter berbasis budaya sekolah merupakan sebuah kegiatan untuk menciptakan iklim dan lingkungan sekolah yang mendukung praksis PPK mengatasi ruang-ruang kelas dan melibatkan seluruh sistem, struktur, dan pelaku pendidikan di sekolah.
Baca juga: Pengintegrasian PPK Berbasis Kelas
Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah berfokus pada pembiasaan dan pembentukan budaya yang merepresentasikan nilai-nilai utama PPK yang menjadi prioritas satuan pendidikan. Pembiasaan ini diintegrasikan dalam keseluruhan kegiatan di sekolah yang tercermin dari suasana dan lingkungan sekolah yang kondusif.
Nilai utama yang dipilih oleh satuan pendidikan menjadi fokus dalam rangka pengembangan budaya dan identitas sekolah. Seluruh kegiatan, program, dan pengembangan karakter di lingkungan satuan pendidikan berpusat pada nilai utama tersebut, dan berlaku bagi semua komunitas sekolah.
Satuan pendidikan menjabarkan nilai utama ini dalam indikator dan bentuk perilaku objektif yang bisa diamati dan diverifikasi. Dengan menentukan indikator, satuan pendidikan dapat menumbuhkan nilai- nilai pendukung yang lain melalui fokus pengalaman komunitas sekolah terhadap implementasi nilai tersebut.
Dari nilai utama dan nilai-nilai pendukung yang sudah disepakati dan ditetapkan oleh satuan pendidikan, sekolah bisa membuat tagline yang menjadi moto satuan pendidikan tersebut sehingga menunjukkan keunikan, kekhasan, dan keunggulan sekolah. Contoh: “Membentuk Pemimpin Berintegritas”, “Sekolah Cinta”, “Sekolah Budaya”, dan lain-lain. Satuan pendidikan dapat pula membuat logo sekolah, himne, dan mars sekolah yang sesuai dengan branding-nya masing-masing.
Penguatan pendidikan karakter perlu mempergunakan sarana yang sudah ada dan memiliki indikator yang jelas, terukur, dan objektif tentang penguatan pendidikan karakter. Evaluasi praksis pemanfaatan peraturan sekolah tentang kehadiran dibutuhkan agar peraturan ini dapat menjadi sarana efektif dalam pembentukan karakter disiplin peserta didik.
Selain peraturan tentang kedisplinan, sekolah juga perlu mengadakan evaluasi atas peraturan-peraturan lain, untuk melihat apakah peraturan sekolah yang ada telah mampu membentuk karakter peserta didik atau justru malah melemahkannya. Upaya telaah, analisis, dan revisi pada berbagai bentuk aturan ini sangat penting dalam rangka menghadirkan kultur pembentukan dan penguatan karakter yang mendorong peserta didik menjadi pembelajaran otentik, dimana peserta didik dapat belajar dari pengalaman yang mereka lalui/rasakan sesuai dengan tahapan perkembangan masing-masing.
Dalam upaya pelaksanaan PPK berbasis budaya sekolah, sekolah dapat membuat atau merevisi peraturan dan tata tertib sekolah secara bersama-sama dengan melibatkan semua komponen sekolah yang terkait. Dengan demikian, semangat menegakkan peraturan tersebut semakin besar karena dibangun secara bersama.
Kegiatan ekskul ada dua jenis, yaitu ekskul wajib (pendidikan kepramukaan) dan ekskul pilihan (sesuai dengan kegiatan ekskul yang dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan).
Semua kegiatan ekskul yang dikembangkan tersebut harus memuat dan menegaskan nilai-nilai karakter yang dikembangan dalam setiap bentuk kegiatan yang dilakukan.Meskipun secara implisit kegiatan ekskul sudah mengandung nilai-nilai karakter, namun tetap harus diungkap secara eksplisit serta direfleksikan dan ditegaskan kembali di akhir kegiatan, agar peserta didik sadar dan paham.
Demikian ulasan mengenai pengintegrasian Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah, semoga bisa bemanfaat dan bisa menambah wawasan sahabat-sahabat Membumikan Pendidikan tentang pendidikan karakter.
Baca juga: Pengintegrasian PPK Berbasis Kelas
Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah berfokus pada pembiasaan dan pembentukan budaya yang merepresentasikan nilai-nilai utama PPK yang menjadi prioritas satuan pendidikan. Pembiasaan ini diintegrasikan dalam keseluruhan kegiatan di sekolah yang tercermin dari suasana dan lingkungan sekolah yang kondusif.
Pengintegrasian PPK Berbasis Budaya Sekolah
Langkah-langkah pelaksanaan PPK berbasis budaya sekolah, antara lain dapat dilaksanakan dengan cara:- Menentukan Nilai Utama PPK
Nilai utama yang dipilih oleh satuan pendidikan menjadi fokus dalam rangka pengembangan budaya dan identitas sekolah. Seluruh kegiatan, program, dan pengembangan karakter di lingkungan satuan pendidikan berpusat pada nilai utama tersebut, dan berlaku bagi semua komunitas sekolah.
Satuan pendidikan menjabarkan nilai utama ini dalam indikator dan bentuk perilaku objektif yang bisa diamati dan diverifikasi. Dengan menentukan indikator, satuan pendidikan dapat menumbuhkan nilai- nilai pendukung yang lain melalui fokus pengalaman komunitas sekolah terhadap implementasi nilai tersebut.
Dari nilai utama dan nilai-nilai pendukung yang sudah disepakati dan ditetapkan oleh satuan pendidikan, sekolah bisa membuat tagline yang menjadi moto satuan pendidikan tersebut sehingga menunjukkan keunikan, kekhasan, dan keunggulan sekolah. Contoh: “Membentuk Pemimpin Berintegritas”, “Sekolah Cinta”, “Sekolah Budaya”, dan lain-lain. Satuan pendidikan dapat pula membuat logo sekolah, himne, dan mars sekolah yang sesuai dengan branding-nya masing-masing.
- Menyusun Jadwal Harian/Mingguan
- Evaluasi Peraturan Sekolah
Penguatan pendidikan karakter perlu mempergunakan sarana yang sudah ada dan memiliki indikator yang jelas, terukur, dan objektif tentang penguatan pendidikan karakter. Evaluasi praksis pemanfaatan peraturan sekolah tentang kehadiran dibutuhkan agar peraturan ini dapat menjadi sarana efektif dalam pembentukan karakter disiplin peserta didik.
Selain peraturan tentang kedisplinan, sekolah juga perlu mengadakan evaluasi atas peraturan-peraturan lain, untuk melihat apakah peraturan sekolah yang ada telah mampu membentuk karakter peserta didik atau justru malah melemahkannya. Upaya telaah, analisis, dan revisi pada berbagai bentuk aturan ini sangat penting dalam rangka menghadirkan kultur pembentukan dan penguatan karakter yang mendorong peserta didik menjadi pembelajaran otentik, dimana peserta didik dapat belajar dari pengalaman yang mereka lalui/rasakan sesuai dengan tahapan perkembangan masing-masing.
Dalam upaya pelaksanaan PPK berbasis budaya sekolah, sekolah dapat membuat atau merevisi peraturan dan tata tertib sekolah secara bersama-sama dengan melibatkan semua komponen sekolah yang terkait. Dengan demikian, semangat menegakkan peraturan tersebut semakin besar karena dibangun secara bersama.
- Pengembangan Tradisi Sekolah
- Pengembangan Kegiatan kokurikuler
- Ekstrakurikuler (Wajib dan Pilihan)
Kegiatan ekskul ada dua jenis, yaitu ekskul wajib (pendidikan kepramukaan) dan ekskul pilihan (sesuai dengan kegiatan ekskul yang dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan).
Semua kegiatan ekskul yang dikembangkan tersebut harus memuat dan menegaskan nilai-nilai karakter yang dikembangan dalam setiap bentuk kegiatan yang dilakukan.Meskipun secara implisit kegiatan ekskul sudah mengandung nilai-nilai karakter, namun tetap harus diungkap secara eksplisit serta direfleksikan dan ditegaskan kembali di akhir kegiatan, agar peserta didik sadar dan paham.
Demikian ulasan mengenai pengintegrasian Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah, semoga bisa bemanfaat dan bisa menambah wawasan sahabat-sahabat Membumikan Pendidikan tentang pendidikan karakter.
Belum ada Komentar untuk "Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah"
Posting Komentar
Komentar yang mengandung sara, pornografi, tidak sesuai dengan pembahasan, memasukan link aktif, dan bersifat merugikan orang lain akan dihapus. Terima kasih.