Macam-Macam dan Bentuk-Bentuk Permainan Pendidikan Anak Usia Dini
-
Macam-Macam dan Bentuk-Bentuk Permainan Pendidikan Anak Usia Dini - Pada postingan kali ini, membumikan pendidikan akan share tentang macam-macam dan bentuk-bentuk permainan pada pendidikan anak usia dini. Telah disinggung bahwa bermain adalah dunia anak. Namun, permainan yang seperti apa yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak. Itulah yang harus sahabat-sahabat membumikan pendidikan pahami. Karena tidak semua permainan bagus dan tepat dengan perkembangan anak. Oleh karena itu, membumikan pendidikan akan mengulas seputar hal tersebut. Berikut uraiannya.
Baca juga: Alasan Pembelajaran PAUD Menggunakan Pendekatan Bermain
Menurut Elizabeth Hurlock dalam bukunya yang berjudul Perkembangan Anak, ada dua jenis macam permainan, yaitu :
- Permainan aktif
Bermain aktif dapat diartikan sebagai kegiatan yang banyak melibatkan aktivitas tubuh, pemain dalam permainan ini membutuhkan energi yang besar. Contoh : bermain bebas dan spontan (eksplorasi) yaitu anak dapat melakukan segala hal yang diinginkannya, tidak ada aturan-aturan dalam permainan tersebut; bermain drama; bermain musik; mengumpulkan atau mengkoleksi sesuatu; permainan olah raga; permainan dengan balok; permainan lukis tempel dan menggambar.
- Permainan pasif/hiburan
Dalam bermain pasif/hiburan, kesenangan diperoleh dari kegiatan orang lain. Pemain menghabiskan sedikit energi. Contoh : menonton adegan lucu, membaca buku, mendengarkan cerita, menonton televisi dan mengingat nama-nama benda adalah bermain tanpa mengeluarkan banyak tenaga, tetapi tingkat kesenangannya hampir seimbang dengan anak yang menghabiskan sejumlah besar tenaganya di tempat olah raga atau tempat bermain.
Menurut Dr. Kartini Kartono dalam bukunya yang berjudul Psikologi Anak, ada 3 bentuk permainan, yaitu :
- Permainan gerakan. Anak-anak bermain bersama teman-temannya, melakukan kerja sama dengan beraneka ragam gerak dan olah tubuh.
- Permainan memberi bentuk. Kegiatan memberi bentuk pada fase permulaan berupa kegiatan destruktif seperti meremas-remas, merusak, mencabik-cabik, mempreteli dan lain-lain. Makin lama anak dapat memberikan bentuk yang lebih konstruktif pada macam-macam materi yang disediakan.
- Permainan ilusi. Pada permainan jenis ini unsur fantasi memegang peranan penting, misalnya sebuah sapu difantasikan sebagai kuda tunggangan, bermain dokter-dokteran dan lain-lain. Melalui permainan ini anak menggunakan fantasi mereka untuk mewujudkan kreasinya.
Tahapan Perkembangan Bermain Anak
Menurut Elizabeth B. Hurlock ada beberapa tahapan, yaitu :
- Tahap Eksplorasi, usia 3 bulan - 1 tahun
Permainan terdiri atas melihat orang dan benda yang ada di sekitarnya, serta melakukan usaha acak untuk menggapai benda yang diacungkannya.
- Tahap permainan, usia 1 tahun – 6 tahun
Anak mulai tertarik dengan mainan dan bermain dengan mainannya sendiri.
- Tahap bermain, 6 tahun – 12 tahun
Anak mulai menyadari banyak teman di sekitarnya yang membuat anak tertarik untuk bermain bersama-sama.
- Tahap melamun, 12 tahun ke atas
Semakin mendekati masa puber, anak mulai kehilangan minat dalam permainan yang sebelumnya disenangi, dan banyak menghabiskan waktunya dengan melamun.
Ruang Bermain Anak Usia Dini
Mitsuru Senda mengemukakan beberapa jenis ruang bermain anak, yaitu:
- Natural space. Menggunakan lingkungan alam sebagai elemen permainan. Di sini unsur-unsur alam digunakan secara maksimal
- Play structure space. Ruang tertutup dengan menggunakan alat permainan artifisial
- Open space. Ruang terbuka yang tidak sepenuhnya alami. Beberapa bagian dan beberapa elemen permainan menggunakan barang-barang artifisial.
- Hide out space. Tempat bermain yang memungkinkan anak memiliki rahasia dalam sebuah kelompok atau untuk dirinya sendiri.
- Street space. Jalanan dapat menjadi ruang bermain anak dimana mereka mengenal sosialisasi. Orang-orang yang lalu lalang dan rambu-rambu lalu lintas yang bertebaran di sekelilingnya, mengajarkan anak bersikap untuk selalu menghargai peraturan dan oran lain.
- Anarchy space. Anak terbukti menyukai tempat-tempat yang tak tertata, seperti pipa bekas, tumpukan jerami dan lain-lain. Di tempat ini mereka dapat berandai-andai dengan ‘dunia lain’ yang mereka temukan. (Aryanti, 2004, halaman 93)
Demikianlah uraian singkat mengenai macam-macam dan bentuk-bentuk permainan pada pendidikan anak usia dini. Semoga dapat bermanfaat dan bisa menjadi bahan pertimbangan dalam membuat permainan-permainan edukatif untuk anak. Sehingga anak dapat berkembang sesuai dengan perkembangannya.
Belum ada Komentar untuk "Macam-Macam dan Bentuk-Bentuk Permainan Pendidikan Anak Usia Dini"
Posting Komentar
Komentar yang mengandung sara, pornografi, tidak sesuai dengan pembahasan, memasukan link aktif, dan bersifat merugikan orang lain akan dihapus. Terima kasih.